INTINESIA - Prolog: Allah menciptakan Penyebar Rahmat itu dalam bentuk anak-anak dan cucumu. Sayangilah, bahagiakanlah, ciumilah mereka karena rahmatNya menyertai kebahagiaan mereka di sisimu.
Sahabatku, di hari yang penuh keberkahan ini aku mengajak dan mengingatkan mu untuk kembali mencintai anak-anak mu dan menciptakan kebahagiaan untuk mereka semua...kita telah banyak mengesampingkan belaian kasih sayang kepada anak-anak kita sendiri padahal daripadanya lah Rahmat Allah tersebar.
Dalam suatu majelis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada seluruh sahabat dengan mengatakan, “Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Allah ‘Azza wa Jalla memberi rahmat kepada seseorang yang membantu anaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepadanya.”
Baca Juga: Orang Kaya belum tentu Dicintai Allah, pun Sebaliknya
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anakku sehingga ia dapat berbakti kepadaku?”
Nabi ﷺ menjawab, _“Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak membebaninya dengan beban yang berat, dan tidak pula memakinya dengan makian yang melukai hatinya.”_ (HR Abu Daud)
Diriwayatkan Imam Abu Ya’la dari Aisyah RA, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ في الجنة دارا يقال لها دار الفرح لا يدخلها إلا من فَرَّحَ الصبيان
_“Sesungguhnya di surga ada satu rumah yang bernama Rumah Kegembiraan. Tiada yang memasukinya kecuali orang yang menggembirakan anak-anak kecil.”
Baca Juga: Mukjizat yang Dikaruniakan Allah kepada Nabi Ilyas
Dikutip dari *kitab qomiuth tughyan,* karya Syekh Nawawi Al Bantani. Diceritakan ada seseorang yang berlumuran dosa, namun kemudian Allah lebur dosa-dosanya.
Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril: _"Sebab apa Allah mengampuni dosa orang tersebut?"_
Malaikat Jibril pun menjawab:
له صبي صغير ، فإذا دخل بيته يستقبله ، فيدفع إليه شيئا من المأكولات او ما يفرح به ، فإذا فرح الصبي يكون كفارة لذنوبه
_"Karena ia memiliki anak kecil, ketika pulang dari bepergian, saat ia masuk ke rumahnya, ia disambut putranya yang masih kecil, ia memberikan buah tangan yang membuat sang buah hati bahagia. Kebahagiaan anak inilah yang mengakibatkan ia memperoleh *"Kaffaratudz dzunub”* dosa-dosa yang diampuni."
Artikel Terkait
Kisah Nabi Luth, Allah Azab Kaum Sodom hingga Negerinya Hancur
Rosulullah Paling Mengenal Allah dan Paling Takut kepada-Nya
Kedekatan Orang Berpuasa kepada Allah